Jakarta, CNBC Indonesia – Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan bahwa proyeksi tren peningkatan konsumsi energi di Tanah Air akan berpindah ke wilayah Sulawesi selama 10 tahun mendatang hingga tahun 2033.
Mengutip Buku Outlook Energi Indonesia 2023, pada tahun 2033 mendatang konsumsi energi per wilayah memang masih didominasi oleh wilayah Jawa-Bali. Namun demikian, rata-rata pertumbuhan konsumsi energi terbesar akan berada pada wilayah Sulawesi.
Pertumbuhan konsumsi energi di wilayah Sulawesi dalam 10 tahun mendatang diperkirakan akan sebesar 6,9% dengan skenario Hymne atau penerapan sesuai dengan kebijakan pemerintah saat ini (eksisting). Sedangkan sebesar 5,8% dengan skenario Mars atau penerapan kebijakan menuju Indonesia Emas 2045 dan Net Zero Emissions 2060.
“Salah satunya dipengaruhi oleh tumbuhnya industri pengolahan dan pemurnian mineral, terutama di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat,” tulis Buku Outlook Energi Indonesia 2023, dikutip Kamis (11/01/2024).
Adapun dominasi konsumsi energi final pada tahun 2022 di Sulawesi masih didominasi oleh sektor transportasi. Sedangkan di wilayah Jawa-Bali didominasi oleh sektor industri.
“Region Jawa-Bali, Kalimantan, dan region Maluku didominasi oleh penggunaan energi pada sektor industri, sedangkan region Sumatera, Sulawesi, Nusra (Nusa Tenggara), dan region Papua masih didominasi oleh penggunaan energi di sektor transportasi,” jelas catatan DEN.
Ditinjau dari jenis energi yang digunakan, seluruh region masih banyak mengandalkan energi berjenis minyak, utamanya dalam bentuk Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan transportasi.
Ketimpangan terjadi pada komoditas listrik yang mayoritasnya digunakan di region Jawa-Bali hingga mencapai 69% dari total nasional.
“Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur jaringan listrik di luar region Jawa-Bali yang masih sangat rendah,” tandas buku itu. https://clasicccop.com/