Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten di sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan subsektor Jasa Konsumen akan kedatangan penghuni baru yakni PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO) dan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harga penawaran umum ditetapkan sebesar Rp103 per lembar saham. Penawaran umum sendiri dilaksanakan pada 12 hingga 16 Januari 2024. Penjatahan efek dilakukan 16 Januari 2024 dan pendistribusian saham akan dilaksanakan pada 17 Januari 2024. Perseroan akan listing pada 18 Januari 2024.
Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 2 juta lot atau dana IPO yang diraih berkisar Rp20 miliar hingga Rp21 miliar. Market cap setara dengan Rp100 miliar hingga Rp105 miliar.
Penjamin emisi IPO GRPH adalah Elit Sukses Sekuritas. IPO GRPH tercatat dalam papan pengembangan.
Direktur Utama PT Elit Sukses Sekuritas Effendy Irawan mengatakan harga Penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Pemegang Saham, Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
“Dengan mempertimbangkan jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek selama masa Penawaran Awal, maka berdasarkan kesepakatan antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan ditetapkan Harga Penawaran sebesar Rp103,- (seratus tiga Rupiah) dan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (12/1/2024).
Menurut Effendy faktor tersebut yakni kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan dengan mempertimbangkan rasio-rasio perusahaan sejenis yang telah tercatat di BEI termasuk namun tidak terbatas pada Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV).
Diketahui penggunaan dana IPO PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) dominan digunakan untuk ekspansi bisnis, dengan rincian:
1. 48,76% akan digunakan untuk peningkatan sarana hotel, dengan rincian sebagai berikut:
a) 77,45% akan digunakan untuk pembelian perlengkapan kamar hotel
b) 9,84% akan digunakan untuk pembelian perlengkapan ruang meeting
c) 6,32% akan digunakan untuk pembelian alat-alat kebugaran
d) 5,65% akan digunakan untuk pembelian satu kendaraan roda empat berjenis MPV (Multi Purpose Vehicle) guna fasilitas pengantaran tamu hotel
e) 0,74% akan digunakan untuk pembelian peralatan dapur, antara lain untuk pembelian Chiller dan Freezer
2. 4,13% (empat koma satu tiga persen) akan digunakan untuk pembuatan 4 (empat) gerai beserta pembelian peralatan dan perabotan gerai restoran cepat saji Perseroan dengan nama The Flamexpress, dengan rincian sebagai berikut:
a) 54,99% akan digunakan untuk pembelian perlengkapan dapur
b) 20,85% akan digunakan untuk instalasi listrik dan bangunan gerai
c) 24,16% akan digunakan untuk pembelian perlengkapan gerai
3. 3,36% akan digunakan untuk biaya sewa 4 (empat) lokasi gerai baru The Flamexpress selama jangka waktu 1 (satu) tahun.
4. Dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian persediaan hotel, pembelian bahan baku restoran, pembayaran gaji karyawan, dan biaya listrik.
Hal menarik lainnya yang dapat menjadi nilai tambah untuk para investor, dimana Perseroan berhasil membalikkan kerugian atas guncangan Covid-19 menjadi keuntungan ketika masa endemi dimulai.
Melihat track record pertumbuhan laba, Perseroan konsisten dalam mencatatkan pertumbuhan laba terutama setelah masa Covid-19 degan mampu memangkas kerugian pada tahun 2021 dan berhasil membalikkan kerugian menjadi laba pada tahun 2022.
Kemudian Per 31 Juli 2023 Perseroan berhasil kembali membalikkan kerugian menjadi laba sebesar Rp1,43 miliar dari kerugian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp70,99 juta.
Pencatatan laba bersih didukung dari peningkatan pendapatan usaha per 31 Juli 2023 yang meningkat 26,44% menjadi Rp14,72 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,64 miliar.
Margin Perseroan juga meningkat per 31 Juli 2023 menjadi 53,25%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 46,66%. Peningkatan margin didorong oleh peningkatan pendapatan usaha dan efisiensi pada beban pokok pendapatan.
Dari rincian pendapatan usaha Perseroan, kontribusi pendapatan Perseroan sebagian besar ditopang oleh pendapatan kamar dan restoran, yang disusul pendapatan sewa ruangan dan lain-lain.
Adapun, berdasarkan Laporan Keuangan per 31 Juli 2023 Perseroan mendapatkan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp34,08 miliar, dengan harga saham yang ditawarkan per lembar adalah sebesar Rp103 maka didapatkan PER sebesar 3,02x, sedangkan dari hasil perhitungan didapatkan nilai PBV Perseroan adalah sebesar 1,95x.
Kemudian telah tercatat di IDX seperti yang tercantum di Prospektus para kompetitor dari Perseroan yakni BIPP, BUVA, CLAY, EAST, FITT, HRME, INPP, JIHD, JSPT, KDTN, PGLI, PLAN, PNSE, PSKT, SHID & SNLK dan berdasarkan IDX Statistik periode 30 November 2023, data rata-rata PER dan PBV Perusahaan tersebut, maka dapat dilihat bahwa nilai PER Perseroan dibawah rata-rata PER Perusahaan para kompetitor yaitu sebesar -16,59x dan PBV Perseroan berada di bawah PBV Perusahaan kompetitor yaitu 12,02x.
Tahun 2024 merupakan tahun pemilu, yang biasanya akan mendulang cuan untuk segmen perhotelan. Jelang pemilu bisnis hotel diproyeksikan akan mendulang cuan karena mendapat dukungan dari kenaikan permintaan akomodasi dan ruang pertemuan kegiatan partai politik sehingga akan meningkatkan reservasi hotel.
Bisnis utama Perseroan terbagi menjadi dua segmen usaha yakni Hotel dan Restoran, dimana Perseroan mengoperasikan Hotel Griptha yang merupakan hotel terbesar dengan luasan 1,1 Ha dan satu-satunya hotel bintang 4 di Kota Kudus serta menjadi icon kota Kudus.
“Fasilitas Hotel kami merupakan yang terbaik di Kota Kudus, dengan jumlah kamar sebanyak 138 kamar yang terdiri dari tipe Deluxe, Business dan Suite, serta didukung dengan 7 function room dan 1 ballroom yang dapat menampung kapasitas sebanyak 700 tamu undangan ditambah fasilitas kolam renang, fitness center dan area rekreasi anak,” tutur Direktur Utama PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) Alexius Kenny Putra Wijaya dalam keterangan resminya.
Selima Ivena Wijaya selaku Direktur Keuangan perseroan menjelaskan bahwa dana hasil dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham seluruhnya akan digunakan untuk pengembangan usaha dan ekspansi bisnis Perseroan ke depan.
Yelina Ivone Chandra selaku Direktur juga menambahkan bahwa Perseroan juga memiliki bisnis restoran yakni The Flamingoooooal’e dan flamexpress serta kafe teman canda yang menjadi salah satu kunci ekspansi usaha ke depan, The Flamingoooooal’e Restoran sendiri merupakan restoran keluarga dengan hidangan Asia yang menyajikan berbagai macam menu makanan dan minuman.
Flamexpress merupakan outlet makanan cepat saji dengan dengan konsep live cooking dan kekinian sehingga cocok taste masyarakat perkotaan yang modern dan cepat. Terakhir Perseroan juga memiliki kafe Teman canda, yang menjadi destinasi hang outnya masyarakat di Kota Kudus, dimana menawarkan minuman dan makanan kekinian dengan konsep modern.
“Ke depan kami menilai prospek hotel bintang, restoran dan MICE yang menjadi fokus bisnis kami memiliki peluang besar yang terus bertumbuh dimana Hotel kami merupakan hotel terbesar dan satu-satunya yang berbintang 4 di Kota Kudus adapun kami juga memiliki rencana pengembangan untuk mengembangkan jaringan hotel kami tidak hanya di Kota Kudus.” ujarnya. https://belakangan.com/