Kisah itu dialami warga Kota Beijing bernama Tang Ying. Wanita ini membutuhkan waktu 3,5 jam untuk keluar dari grup chat tersebut.
“Saya tidak berani mematikan telepon karena saya tidak mampu mengabaikan pesan grup, khawatir kehilangan informasi penting,” kata Tang, dilansir Chinadaily.com.
Tang sebelumnya merupakan desainer di sebuah perusahaan real estate di Beijing. Tang mendapat gaji bulanan sekitar 20.000 yuan hingga 30.000 yuan (sekitar Rp 44 juta – Rp 66 juta). Namun dia kesulitan menemukan motivasi dalam pekerjaannya.
Tang bertanggung jawab mengawasi desain interior beberapa properti komersial. Tang terus-menerus dibombardir dengan pemberitahuan dari grup WeChat yang berhubungan dengan pekerjaan. Tang merasa seperti robot karena tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri.
Merasa lelah dan kehabisan tenaga, Tang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan kembali ke kampung halamannya di Sichuan. Dia mengatakan, kakek dan neneknya menyambutnya dengan tangan terbuka, dan dia menikmati kehidupan di desa.https://buerinas.com/